5 Kesalahan Remarketing yang Sering Terjadi dan Cara Menghindarinya
Remarketing atau sering disebut retargeting, merupakan strategi pemasaran digital yang memungkinkan bisnis menampilkan iklan kepada pengguna yang sebelumnya telah mengunjungi situs web atau aplikasi mereka.
Strategi remarketing ini ditujukan kepada pengunjung yang mungkin menunjukkan minat pada produk atau layanan Anda, tetapi belum melakukan tindakan tertentu seperti mendaftar, mengunduh, atau melakukan pembelian.
Prinsip dasar remarketing sangatlah sederhana: seseorang yang sudah pernah mengunjungi situs web Anda dan mengetahui produk atau layanan Anda lebih cenderung menjadi pelanggan daripada orang yang belum pernah mendengar tentang merek Anda.
Remarketing memungkinkan Anda untuk menargetkan kembali pengunjung ini dengan iklan yang relevan dan tepat waktu, sehingga Anda dapat mengingatkan mereka tentang apa yang telah mereka lihat sebelumnya.
Strategi remarketing ini membantu mempertahankan brand awareness dalam pikiran mereka dan mendorong mereka untuk kembali ke situs Anda guna melengkapi tindakan yang belum mereka selesaikan, seperti pembelian atau pendaftaran.
Dengan menyasar audiens yang sudah memiliki minat awal, Anda dapat meningkatkan peluang konversi secara lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan iklan untuk menarik audiens baru yang belum mengenal produk Anda.
Dalam hal pemasaran seringkali Perusahaan belum menemukan cara yang tepat untuk menarik konsumen. Berikut dibawah ini merupakan kesalahan dalam remarketing dan solusinya, yaitu sebagai berikut :
Salah satu kesalahan remarketing yang sering terjadi adalah penggunaan iklan yang terlalu generik atau kurang menarik. Iklan semacam ini dapat mengurangi daya tarik dan efektivitas kampanye, sehingga audiens mungkin tidak tertarik untuk kembali ke situs Anda.
Untuk mengatasi hal ini, penting bagi Anda untuk membuat iklan yang relevan, menarik, dan sesuai dengan minat target audiens.
Pastikan iklan menampilkan produk atau penawaran khusus yang memiliki daya tarik bagi mereka, sehingga peluang mereka untuk berinteraksi dan mengambil tindakan akan lebih besar.
Menayangkan iklan terlalu sering kepada audiens yang sama bisa menyebabkan kelelahan iklan. Dimana, audiens mulai kehilangan ketertarikan atau menjadi tidak responsif terhadap iklan tersebut.
Untuk mencegah hal ini, lakukan optimasi iklan ulang secara bijak. Gunakan pengaturan pembatasan frekuensi agar audiens tidak terlalu sering melihat iklan Anda, sehingga minat mereka tetap terjaga.
Banyak pemasar melakukan remarketing tanpa memahami atau menganalisis audiens secara mendalam. Hal ini berpotensi iklan tidak dapat menarik target audience tepat.
Untuk menghindarinya, lakukan analisis perilaku pengunjung di situs web Anda dan segmentasikan audiens berdasarkan perilaku, minat, serta demografi agar kampanye lebih efektif.
Mengirim audiens ke landing page yang kurang relevan atau tidak dioptimalkan dapat menurunkan peluang konversi.
Lakukan penargetan ulang dengan memastikan landing page Anda sesuai dengan iklan yang ditampilkan dan telah dioptimalkan untuk meningkatkan konversi.
Mengabaikan atau tidak memantau data kampanye remarketing dapat menyebabkan kesalahan retargeting dan strategi. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada pemborosan anggaran.
Untuk mencegah hal ini, gunakan alat analitik guna memantau kinerja kampanye Anda dan sesuaikan strategi berdasarkan data dan metrik yang diperoleh.
Dengan memahami kesalahan umum seperti iklan yang kurang relevan, frekuensi penayangan yang berlebihan atau landing page yang tidak sesuai, Anda bisa menghindari hambatan tersebut dan meningkatkan efektivitas kampanye Anda.
Pastikan untuk selalu memantau data dan melakukan penyesuaian yang tepat agar strategi remarketing Anda semakin optimal.
Strategi remarketing ini ditujukan kepada pengunjung yang mungkin menunjukkan minat pada produk atau layanan Anda, tetapi belum melakukan tindakan tertentu seperti mendaftar, mengunduh, atau melakukan pembelian.
Prinsip dasar remarketing sangatlah sederhana: seseorang yang sudah pernah mengunjungi situs web Anda dan mengetahui produk atau layanan Anda lebih cenderung menjadi pelanggan daripada orang yang belum pernah mendengar tentang merek Anda.
Remarketing memungkinkan Anda untuk menargetkan kembali pengunjung ini dengan iklan yang relevan dan tepat waktu, sehingga Anda dapat mengingatkan mereka tentang apa yang telah mereka lihat sebelumnya.
Strategi remarketing ini membantu mempertahankan brand awareness dalam pikiran mereka dan mendorong mereka untuk kembali ke situs Anda guna melengkapi tindakan yang belum mereka selesaikan, seperti pembelian atau pendaftaran.
Dengan menyasar audiens yang sudah memiliki minat awal, Anda dapat meningkatkan peluang konversi secara lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan iklan untuk menarik audiens baru yang belum mengenal produk Anda.
5 Kesalahan dalam Remarketing dan Cara Mengatasinya
1. Desain Iklan yang Kurang Menarik
Salah satu kesalahan remarketing yang sering terjadi adalah penggunaan iklan yang terlalu generik atau kurang menarik. Iklan semacam ini dapat mengurangi daya tarik dan efektivitas kampanye, sehingga audiens mungkin tidak tertarik untuk kembali ke situs Anda.
Untuk mengatasi hal ini, penting bagi Anda untuk membuat iklan yang relevan, menarik, dan sesuai dengan minat target audiens.
Pastikan iklan menampilkan produk atau penawaran khusus yang memiliki daya tarik bagi mereka, sehingga peluang mereka untuk berinteraksi dan mengambil tindakan akan lebih besar.
2. Iklan yang Ditayangkan Terlalu Sering
Menayangkan iklan terlalu sering kepada audiens yang sama bisa menyebabkan kelelahan iklan. Dimana, audiens mulai kehilangan ketertarikan atau menjadi tidak responsif terhadap iklan tersebut.
Untuk mencegah hal ini, lakukan optimasi iklan ulang secara bijak. Gunakan pengaturan pembatasan frekuensi agar audiens tidak terlalu sering melihat iklan Anda, sehingga minat mereka tetap terjaga.
3. Kurang Melakukan Segmentasi Audience dengan Benar
Banyak pemasar melakukan remarketing tanpa memahami atau menganalisis audiens secara mendalam. Hal ini berpotensi iklan tidak dapat menarik target audience tepat.
Untuk menghindarinya, lakukan analisis perilaku pengunjung di situs web Anda dan segmentasikan audiens berdasarkan perilaku, minat, serta demografi agar kampanye lebih efektif.
4. Landing Page yang Kurang Optimal
Mengirim audiens ke landing page yang kurang relevan atau tidak dioptimalkan dapat menurunkan peluang konversi.
Lakukan penargetan ulang dengan memastikan landing page Anda sesuai dengan iklan yang ditampilkan dan telah dioptimalkan untuk meningkatkan konversi.
5. Kurang Memperhatikan Data Matrix
Mengabaikan atau tidak memantau data kampanye remarketing dapat menyebabkan kesalahan retargeting dan strategi. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada pemborosan anggaran.
Untuk mencegah hal ini, gunakan alat analitik guna memantau kinerja kampanye Anda dan sesuaikan strategi berdasarkan data dan metrik yang diperoleh.
Dengan memahami kesalahan umum seperti iklan yang kurang relevan, frekuensi penayangan yang berlebihan atau landing page yang tidak sesuai, Anda bisa menghindari hambatan tersebut dan meningkatkan efektivitas kampanye Anda.
Pastikan untuk selalu memantau data dan melakukan penyesuaian yang tepat agar strategi remarketing Anda semakin optimal.